Senin, 17 Desember 2012

Foto foto Rongsokan NAZI Jerman


Rongsokan pesawat Messerschmitt Bf 109 F-4 “weiß 4” (werknummer 7187) milik Feldwebel Fritz Dinger dari 4.Staffel/Jagdgeschwader 53 (Ritterkreuz 23 Desember 1942; KIA 27 Juli 1943 oleh pecahan ledakan). Pada tanggal 5 Oktober 1941, setelah menderita kerusakan dalam pertempuran udara, Feldwebel Dinger mendaratkan pesawatnya tanpa roda di dekat Sologubowka, 40 kilometer sebelah tenggara Leningrad, tak jauh dari Mga. Ini terjadi sebelum salju pertama turun. Karena pesawatnya tak buru-buru diambil untuk diperbaiki, maka dia sudah tertutup salju saat musim dingin mulai melanda pertengahan Oktober. Hal ini tentu saja menjadi pemandangan yang menarik bagi setiap prajurit Jerman yang melintas, sehingga muncullah beberapa foto yang memperlihatkan pesawat Feldwebel Dinger yang teronggok di daratan. Menarik diperhatikan bahwa dalam foto pertama (atas) kita tidak terlalu melihat adanya pita kuning yang biasa nongol di bagian badan serta penutup mesin pesawat-pesawat Luftwaffe Front Timur. Ini karena kurangnya pancaran sinar matahari langsung. Sementara itu, foto di bawahnya pita kuningnya kentara kelihatan karena sinar matahari menerpa dengan terangnya. Perhatikan juga bentuk tidak biasa dari nomor taktis pesawat. Di bagian sayap ekor terdapat baris kemenangan (abschußbalken) berjumlah 10 buah yang diraih Feldwebel Dinger dari sejak bermulanya invasi Jerman atas Rusia

Pada tanggal 26 Juli 1941 di awal kampanye Jerman di Rusia, Feldwebel Heinrich Klöpper dari 11.Staffel/IV.Gruppe/Jagdgeschwader 51 dipaksa untuk mendaratkan pesawatnya (Messerschmitt Bf 109 F-2 “Rote 1”) secara darurat di wilayah Smolensk. Perhatikan tanda ‘+’ yang hanya dipakai sebagai lambang IV. Gruppe dari JG 51. Pada saat ini Cuma ada delapan baris kemenangan yang terlihat di stabiliser vertikal, dan tak lama angka ini akan bertambah. Heinrich Klöpper meraih 94 fliegerabschüsse sampai dengan saat kematiannya pada tanggal 29 November 1943, dimana pada saat itu dia menjabat sebagai Staffelkapitän dari 7./JG 1. 82 dari jumlah kemenangannya diraihnya bersama JG 51 (Ritterkreuz tanggal 4 September 1942). Tidak terlalu jelas apakah laporan pendaratan darurat sebuah Bf 109 F-2 (Werknummer 8945) dari 11./JG 51 dengan 80% kerusakan pada tanggal 27 Juli 1941 identik dengan pendaratan daruratnya Feldwebel Klöpper tanggal 26 Juli 1941. Yang jelas, foto di atas tidak memperlihatkan kerusakan sampai 80%!

Foto Messerschmitt Bf 109 E-3 “schwarz 2” (Werknummer 703) dari 2.(J)/LG 2 yang diambil di wilayah Luik/Liege tak lama setelah ofensif di Barat tanggal 10 Mei 1940. Pesawat ini kemungkinan adalah Bf 109 milik Unteroffizier Friedrich Möller yang, setelah pulang dari sebuah misi tanggal 10 Mei 1940, terpaksa harus mendarat darurat tanpa roda karena kekurangan bahan bakar. “Emil” satu ini mempunyai cat kamuflase standar tahun 1940 serta lambang “topi miring” milik 2.(J)/LG 2. Pesawat tersebut lalu dikirim kembali ke pabrik Erla di Leipzig tanggal 3 Juni 1940 dengan kerusakan sebesar 23%. Setelah mendapat perbaikan dia lalu diterbangkan oleh Hauptmann Josef Fözö, Gruppenkommandeur II./JG 51, di musim gugur tahun 1940

Konvoy kendaraan RAF melintasi sebuah rongsokan pesawat transport Junkers Ju 52 yang hancur di Gabes (Tunisia) ketika lapangan udara ini direbut oleh Inggris bulan Maret 1943

Pada saat Jerman menginvasi Uni Soviet di musim panas 1941, pesawat I-153 “Chaika” tak lagi dipandang sebagai sebuah lawan yang sepadan untuk pemburu-pemburu modern Luftwaffe meskipun tetap dipandang sebagai pesawat yang signifikan bila dilihat dari segi jumlahnya. Pada tanggal 22 September 1940 terdapat 1.549 buah I-153 yang ditempatkan di Distrik Militer Barat. Lebih dari 50% jumlah ini hancur di darat atau dianggap tak layak operasional hanya dalam beberapa hari pertama peperangan! Foto di atas memperlihatkan dua buah “Chaika” yang ditemukan oleh pasukan Jerman yang sedang bergerak maju. Badannya dicat perak yang merupakan bawaan pabrik sementara panel-panel besinya dicat abu-abu pucat. Perhatikan versi awal dari bintang Soviet dengan pinggiran hitam tipis dan lingkaran hitam di tengahnya. Lambang bintang yang sama di bagian samping badan telah dibawa kabur oleh pemburu suvenir!

Sebuah rongsokan bekas terbakar dari pesawat SB-2bis Soviet di Rusia. SB-2bis berbeda dengan varian pendahulunya dalam hal mesin M-103 yang digunakannya, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 130 HP sehingga lebih besar dari mesin M-100 dari SB-2. SB-2bis juga mempunyai tangki bahan bakar yang lebih besar sehingga lalu digunakan sebagai bomber medium andalan Angkatan Udara Soviet dalam awal-awal perang melawan Jerman. Pesawat yang terlihat dalam foto ini kemungkinan telah ditembak jatuh. Baling-baling depannya yang mencong menunjukkan bahwa dia mendarat darurat dengan mesin masih menyala. Perhatikan garis demarkasi melengkung yang tidak biasa yang memisahkan antara dua warna kamuflase badan yang berbeda di bagian belakang!
Seorang prajurit GI Amerika memandangi mayat seorang tentara Jerman yang terbaring di belakang sebuah rongsokan SdKfz 251 Ausf.D schützenpanzerwagen (tahun 1944). Si prajurit memegang senapan mesin M3 "Grease Gun", sementara SdKfz-nya mempunyai nomor registrasi SS yaitu S 926256 dan merupakan kepunyaan 1.SS-Panzer-Division "Leibstandarte SS Adolf Hitler". Di latar belakang tampak rongsokan lain dari NSU Kettenkrad HK-101 (SdKfz 2) yang teronggok di depan stasiun kereta api Mortain. Kendaraan Jerman ini di-K.O. oleh senjata anti-tank 57mm (Sergeant Miller Rhyne) dari 120th Infantry-Regiment/30th US Infantry-Division dan senjata anti-tank 3" dari elemen-elemen peleton pertama, A Company, 823rd TD Battalion

Tidak ada komentar:

Posting Komentar